LOGIKA INFERENSIAL

Posted by: nurhayati_wardiman,

Filsafat merupakan akar dari seluruh ilmu yang ada, dari hasil pemikiran filsafat, dari hasil pemikiran-pemikiran filsafat itulah muncul teori-teori yang sangat bermanfaat bagi perkembangan kelimuan dan teknologi dijagat raya ini.

Kita sudah begitu sering berfikir, rasa-rasanya berfikir beitu mudah. Semenjak kita sudah biasa melakukannya. Setiap hari kita sudah berdialog dengan diri kita sendiri, berdialog dengan orang lain, bicara, menulis, membaca suatu uraian, mengkaji suatu tulisan, mendengarkan penjelasan-penjelasan dan mencoba menarik kesimpulan-kesimpulan dari hal-hal yang kita lihat dan kita dengar. Terus menerus seringkali hamper tidak kita sadari.


Mengenal Tiga Aksioma Logika Aristoteles

Posted by: nurhayati_wardiman,



  1. Aksioma Pertama: Prinsip tidak ada jalan tengah. Prinsip ini dapat disebut juga prinsip ya atau tidak, mustahil kita berada di keduanya. Contohnya anda sedang membaca artikel ini atau Anda tidak sedang membacanya. Anda membaca tulisan ini, biarpun sambil mengantuk dan ogah-ogahan, secara de facto aktivitas membaca akan menggugurkan pilihan kedua.
  2. Aksioma Kedua: Prinsip nonkontradiktif. Prinsip ini mengatakan bahwa sesuatu tidak mungkin berlawanan pada waktu yang bersamaan. Prinsip ini masih merupakan ada kaitannya dengan Aksioma Pertama. Mustahil Anda sedang membaca artikel ini sekaligus, pada waktu yang bersamaan, juga tidak sedang membacanya. Atau mustahil anda sekarang berada di Jogja sekaligus anda berada di Jakarta pada waktu yang bersamaan.
  3. Aksioma Ketiga: Prinsip Identitas. Sebuah benda atau entitas adalah sama dengan dirinya sendiri. Seorang manusia bernama Murod adalah seorang manusia (sori buat Murod, gua ngambil nama lo, sengaja sih, hehe)
(sumber:klik disini )


Nurani, Sesuatu yang Tercahayai Nur Allah

Posted by: nurhayati_wardiman,

Pada QS. An-Nuur [24]:35 Allah mendiskripsikan Diri-Nya:
“Allah cahaya langit dan bumi…(Allahu Nur as-samawaat wa al-ardh-i…)”
Dalam diri kita terdapat sesuatu yang dinisbatkan/disandarkan juga pada an-Nur (Cahaya) Allah ini, yaitu hati nurani (hati yang tercahayai Nur Allah) serta akal budi (akal yang digunakan untuk mengabdi kepada Allah). Sesungguhnya perkara fakultas diri kita yang Allah rahmati dengan Nur-Nya ini, merupakan suatu perkara yang sangat penting dalam hidup kita.
Dari sinilah misteri kehidupan kita sebagai ciptaan digelar…seluruh rahasia ketetapan-Nya (qodho) dan kadar-Nya (qodar) bisa dimengerti dengan sempurna kalau hidup kita senantiasa mengikuti suara hati nurani dan akal budi.
Kedua fakultas diri yang tercahayai Nur Allah (Hati Nurani dan akal budi) inilah yang menjadi sasaran dari penyakit-penyakit hati. Penyakit-penyakit hati tersebut senantiasa berusaha agar suara nurani dan akal budi kita melemah dan tidak kita ikuti.

  • Penyakit itu bisa berupa merasa diri kita besar sehingga tidak melihat Kebesaran Allah dan kita menganggap kecil lalu meremehkan orang lain (Kibir/sombong).
  • Atau pikiran kita tidak mampu melihat keutamaan dalam qodho dan qodar-Nya sehingga kita lebih mudah berprasangka-buruk (su’u dzon) terhadap kehidupan kita.
  • Atau lisan atau tulisan kita sebagai ekspresi dari olah pikir kita yang mudah berpikiran negatif terhadap segala sesuatu, lisan dan atau tulisan kita cenderung menyakiti orang lain.
  • Atau ketidak-mampuan kita melihat Keadilan Allah dalam mengatur rizki para hamba-Nya sehingga kita hasud/iri dengki kepada orang lain.
  • Ataukah diri kita tertutup dari kesadaran bahwa kelebihan yang kita miliki hanyalah pinjaman dari-Nya sehingga kita ‘ujub/ta’jub dengan kemampuan diri.
  • Atau mungkin kita lalai bahwa Yang Maha terpuji adalah Allah sehingga kita riya’ (ingin dipuji dalam amal kita).
  • Atau kita terlena dengan kesenangan dunia yang menipu dan sementara, sehingga kita mengabaikan mencari bekal akhirat bahkan rakus/thoma’ dengannya.
  • Dan berbagai “virus” lainnya.
Bila kita ingin melindungi kedua fakultas nurani ini, terapi-diri-sendiri yang telah terbukti ampuh a.l.:
a. Mengakui secara jujur terhadap diri-sindiri, bahwa kita menderita penyakit-penyakit tersebut, kemudian bertaubat serta memohon pertolongan Allah yang diiringi berjuang untuk terapi penyembuhannya.
b. Membaca Al-Quran, mentafakuri kandungan lahir-batinnya serta mengamalkannya.
c. Membiasakan Dzikrullah di setiap saat, setiap tempat, setiap sikon kita.
d. Membiasakan Shalat Malam dan munazat kepada Allah.
e. Membiasakan Shaum.
f. Membiasakan membaca dan mengamalkan shalawat Nabi saw., serta membangun jalinan batin dengan beliau saw.
g. Meluangkan atau memprioritaskan jadwal bergaul dengan orang-orang shalih, seminimalnya orang yang lebih shalih dari pada kita.
h. Memberikan manfaat kepada kaum dhuafa(lemah), baik dhuafa materi, dhuafa iman, dhuafa ilmu, dhuafa akhlak mulia, dsb.
i. Dzikrul Maut sesering-seringnya.
j. Melayani sesama dalam hal ketakwaan.
k. Menambah ilmu dan wawasan tentang perihal penyakit-penyakit tersebut.
Yang terpenting adalah dalam terapi itu semuanya, hendaknya kita mulai dari hal yang paling mudah kita mengerjakannya secara ikhlas (lillahi Ta’ala).
Demikian terapi diri-kita sendiri ini. Semoga bermanfaat dan Allah rahmati.
Sekiranya ada sahabat yang berkenan mengoreksi atau menyempurnakannya, saya sangat berterima-kasih.
Wallahu a’lam bishshawwab.[]
Sumber Tulisan:
http://triboedihermawan.com/2011/08/08/nurani-sesuatu-yang-tercahayai-nur-allah-dan-penyakitnya/#more-414


sajak pertemuan mahasiswa

Posted by: nurhayati_wardiman,


matahari terbit pagi inimencium bau kencing orok di kaki langitmelihat kali coklat menjalar ke lautandan mendengar dengung di dalam hutan

lalu kini ia dua penggalah tingginyadan ia menjadi saksi kita berkumpul disinimemeriksa keadaan

kita bertanya :kenapa maksud baik tidak selalu bergunakenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlagaorang berkata : "kami ada maksud baik"dan kita bertanya : "maksud baik untuk siapa ?"

ya !ada yang jaya, ada yang terhinaada yang bersenjata, ada yang terlukaada yang duduk, ada yang didudukiada yang berlimpah, ada yang terkurasdan kita disini bertanya :"maksud baik saudara untuk siapa ?saudara berdiri di pihak yang mana ?"

kenapa maksud baik dilakukantetapi makin banyak petani kehilangan tanahnyatanah - tanah di gunung telah dimiliki orang - orang kotaperkebunan yang luashanya menguntungkan segolongan kecil sajaalat - alat kemajuan yang diimportidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya

tentu, kita bertanya :"lantas maksud baik saudara untuk siapa ?"sekarang matahari semakin tinggilalu akan bertahta juga di atas puncak kepaladan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :kita ini dididik untuk memihak yang mana ?ilmu - ilmu diajarkan disiniakan menjadi alat pembebasanataukah alat penindasan ?

sebentar lagi matahari akan tenggelammalam akan tibacicak - cicak berbunyi di tembokdan rembulan berlayartetapi pertanyaan kita tidak akan meredaakan hidup di dalam mimpiakan tumbuh di kebon belakang

dan esok harimatahari akan terbit kembalisementara hari baru menjelmapertanyaan - pertanyaan kita menjadi hutanatau masuk ke sungaimenjadi ombak di samodra

di bawah matahari ini kita bertanya :ada yang menangis, ada yang menderaada yang habis, ada yang mengikisdan maksud baik kitaberdiri di pihak yang mana !

ws. rendra


Ucapan Terima Kasih

Posted by: nurhayati_wardiman,

Dengan syukur yang mendalam, saya ingin berterima kasih kepada setiap orang yang telah datang dalam hidup saya, yang mengilhami, menyentuh, dan menerangi saya melalui kehadirnya


 
photo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer massa. Duis vel libero vitae leo placerat blandit. Sed a nisi ac turpis facilisis facilisis. Pellentesque ut enim. Nam mollis ante. Quisque a eros. Fusce rutrum. Donec suscipit lobortis turpis.

@Tue 24 Feb, 2009 20:16Green Banner: 24 February, 2009Green Banner Vector Graphic http://tinyurl.com/an5ptx

Template and Icons by DryIcons.com